all the time

Sabtu, 19 Februari 2011

KARTUL----Hakikat Pemurtadan Agama Islam Di Indonesia

2.1 Hakikat Pemurtadan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 601), pemurtadan adalah hal murtad; proses, perbuatan murtad. Sementara itu, menurut bahasa, pemurtadan adalah “ suatu gerakan untuk mengajak orang lain yang sudah beragama untuk masuk memeluk agama lain.” Secara sederhana dan sempit konsep ini bisa disamakan dengan dakwah/misi (menyeru/mengajak). Semua agama memiliki konsep tersebut. Tapi, hakikatnya "pemurtadan" adalah berkonotasi negatif yang tentunya sangat berbeda dengan dakwah. Gerakan pemurtadan adalah gerakan menyimpang yang melanggar ketentuan agama dan Undang-undang.
Bahkan, diantara ayat Al-Qur’an yang menjelaskan Tentang murtad sangatlah jelas menerangkan bahwa pemurtadan adalah perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. ayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah surat Al-Baqarah [2]: 217 dan surat Ali-Imran [3]: 86 yang memiliki makna ayat sebagai berikut:
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka mitulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS 2:217).
Ayat ini menunjukkan bahwa amal orang murtad dihapus di dunia dan di akhirat.
Bagaimana Allah akan menunjukkan kepada suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak akan menunjukkan orang-orang yang dzalim. QS Ali Imran [3]: 86
Ayat tersebut menunjukkan lenyapnya hidayah dan lenyapnya potensi kesiapan untuk menerima hidayah.

2.2 Fenomena Pemurtadan Akhir Zaman
Setelah Kedatangan Al-Mahdi dan Dajjal yang akan terjadi di Akhir Zaman, saat itulah pertempuran antara kaum muslimin yang di pimpin oleh Al-Mahdi dengan kaum Yahudi Israel yang di pimpin oleh Dajjal akan di mulai. Saat kaum muslimin melihat begitu banyak dan kuatnya musuh yang berkumpul di Magiddo, membuat hati kaum muslimin gentar. Banyak kaum muslimin yang lemah imannya murtad. Kemurtadan ini didukung oleh janji-janji Rum (Amerika) yang dipimpin Dajjal. Banyak kaum muslimin yang mundur dari medan Armageddon (peperangan akhir zaman) , sehingga Al-Mahdi Hanya didampingi orang-orang yang benar-benar tangguh imannya. Ini merupakan saringan, Allah berkehendak menyeleksi hamba-hamba-Nya, mana yang benar-benar iman dan mana yang tidak.
Sebenarnya setiap fenomena atau peristiwa adalah ujian bagi setiap orang. Allah ingin menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa kemenangan bukan ditentukan jumlah pasukan yang banyak dan persenjataan yang lengkap. Allah ingin menghapus berhala-berhala (materi, jumlah, dan persenjataan) dari hati orang mukmin, bahwa kemenangan lebih ditentukan oleh iman yang kokoh, hati yang selalu bergantung kepada Allah. Hati yang yakin pada janji Allah dan Rasul-Nya.
Kaum muslimin tetap bermarkas di Damaskus di Syam Suriah, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abud darda bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kota tempat berkumpulnya kaum muslimin pada hari berkecamuknya perang yang sengit ialah di Ghutah, di kota Damsyiq, yang termasuk kota terbaik negeri Syam.”
Melihat jumlah musuh yang begitu banyak dengan segala perlengkapan perangnya, maka kaum muslimin sempat khawatir. Dada mereka merasa sesak, hati berdebar-debar. Mereka dihinggapi kekhawatiran, suatu kekhawatiran yang sangat manusiawi.
Kegelisahan yang sempat menghinggapi kaum muslimin sempat terbaca oleh Panglima Perang, yaitu Al-Mahdi. Segeralah dia memberi arahan kepada kaum muslimin. Al-Mahdi terus member semangat kepada kaum muslimin dan terus mengingatkan akan pertolongan Allah kepada mereka apabila mereka bersabar. Orang yang bersama Al-Mahdi membacakan janji Allah yang dinubuahkan di surah al-Israa ayat 104, “Kami berfirman setelah itu kepada bani Israel, ‘Berdiamlah kalian di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhiroh (Janji akhir) , niscaya kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur.‘” Inilah janji allah yang pasti terlaksana bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh bani Israel di tanah Palestina untuk kemudian dimusnahkan.

2.3 Daerah-Daerah di Indonesia Yang Banyak Terjadi Pemurtadan
Masalah pemurtadan hampir tak pernah usai dari kehidupan umat Islam. Ia selalu mengganggu umat Islam. Padahal, juru dakwah (Dai) umat Islam sendiri tak pernah berdakwah terhadap orang non-Islam. Mereka hanya menyampaikan di majelis ta’lim, masjid, dan atau mushalla saja yang memang audiennya sudah Muslim. Sementara non-Muslim terus gencar berupaya merombak akidah umat Islam agar berpindah ke akidah yang mereka anut. Berbagai cara mereka lakukan, agar misi pengalihan akidah berhasil. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang menjadi sasaran para missionaries tersebut untuk melancarkan dakwahnya.

2.3.1 Pemurtadan di Aceh
Banda Aceh - Sedikitnya 12 lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diduga melakukan misi pemurtadan dan upaya pendangkalan aqidah terhadap puluhan anak bawah umur di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.
"Dari hasil investigasi tim kami sekitar tiga bulan yang lalu, sampai hari ini ada puluhan anak Aceh di bawah umur direkrut dan dibiayai suatu yayasan yang diduga melakukan pendangkalan aqidah," kata ketua tim investigasi dan koordinator Forum masyarakat anti trafiking (Format) NAD, Tarmizi M Daud kepada Antara di Banda Aceh, Jumat.
Dia mengatakan, LSM nasional tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya dan Medan. Misi pertama LSM-LSM tersebut di Aceh adalah kemanusiaan, termasuk membantu evakuasi korban beberapa hari setelah musibah tsunami 26 Desember 2004.
Dijelaskan, sebuah yayasan berinisial YPK asal Jakarta yang kantornya berada di Kelurahan Beurawe, Kota Banda Aceh, diduga melakukan praktek pemurtadan terhadap puluhan anak bawah umur, yang sebagian besar mereka adalah remaja putri.
"Misi yayasan tersebut disinyalir pedangkalan aqidah. Pihak yayasan itu hanya berkedok memberi pendidikan dan keterampilan komputer serta Bahasa Inggris. Namun pesan-pesan dalam pelatihan itu memuat isi tentang Yesus ," katanya.
"Kami bahkan telah bertemu dengan seorang anak dan memiliki bukti sejumlah foto pembagian salib kepada anak-anak tersebut," tambah dia. Ia menjelaskan yayasan yang dinilai sangat tertutup itu merekrut puluhan anak setiap semester untuk diberi keterampilan dan akan dikirim ke luar negeri.
Menurut dia, seharusnya pemerintah mengambil tindakan agar generasi muda Aceh terselamatkan aqidahnya."Namun dalam hal ini pemerintah mungkin sulit bertindak karena menyangkut persoalan politis yaitu adanya ketakutan LSM yang telah memberikan bantuan untuk merehab rekon pasca tsunami keluar dari Aceh," tambahnya.
"Saya rasa karena permasalahn politis itu pemerintah agak sulit bertindak . Jadi selama ini kami melakukan pendekatan melalui keuchik (kepala desa) tapi akan lebih baik bila pemerintah yang bertindak karena dampaknya akan lebih luas," demikian Tarmizi.

2.3.2 Pemurtadan di Sukabumi
Hadiah mie bagi siapa saja yang mau berpindah ke agama Kristen, itu sudah kuno. Sejalan dengan perkembangan zaman, nilai hadiahnya mengalami peningkatan yang luar biasa. Konon, siapa pun yang berhasil mengajak 8 orang Muslim masuk Kristen akan mendapat hadiah sebuah mobil yang masih gres dan on the road. Belum lagi bonus-bonus lainnya yang disebut sebagai plus-plusnya. Hal itu terjadi di kawasan Sukabumi dan sekitarnya.

2.3.3 Pemurtadan di Tangerang
Sementara untuk mengkristenkan sejumlah masyarakat di kawasan Kabupaten Tangerang yang menjadi target sasaran utama bagi misionaris itu, telah disediakan dana mencapai kurang lebih Rp 16 triliun. Di samping memiliki dana yang sangat besar, proyek pemurtadan ini telah menerjunkan 'petugas lapangan' yang memiliki trik-trik kampiun dan licin. Sehingga sepak terjang mereka selama ini nyaris sulit terdeteksi. Demikian diungkapkan Ketua Umum Pergerakan Islam untuk Tanah Air (PINTAR), Drs. Muhammad Alfian Tanjung kepada Jurnal Islam, belum lama ini.
Melihat kenyataan semacam itu, pihak PINTAR lantas melakukan investigasi. Hasilnya? Telah ditemukan sejumlah warga masyarakat yang semula Muslim berganti memeluk Kristen. Itu berarti masyarakat Muslim di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Tanggerang harus meningkatkan kewaspadaannya. Tanpa kewaspadaan yang tinggi, dikhawatirkan masyarakat Muslim di Tangerang bisa berangsur-angsur 'punah' dan berganti menjadi pemeluk Kristen.
Haji Suhandi seorang purnawirawan ABRI yang sekarang menjadi kontraktor mengaku banyak mengetahui proses pendangkalan akidah dan proses berpindahnya umat yang sudah memeluk agama Islam ke agama Kristen.

2.4 Fenomena Pemurtadan Orang Islam di Indonesia
Pertumbuhan jumlah umat Islam ternyata tertinggi di dunia, tapi sebaliknya penurunan jumlah umat Islam malah terjadi di Indonesia. Menurunnya pertumbuhan jumlah umat Islam di Indonesia disebabkan faktor kemiskinan dan pendidikan. Merekalah yang menjadi sasaran utama pemurtadan kaum missionaris. Jumlah umat Islam semacam ini tergolong sangat besar jumlahnya dan tersebar di pinggiran kota atau di pedesaan yang umumnya sulit di monitor oleh umat Islam yang peduli terhadap bahaya pemurtadan. Strategi yang digunakan para missionaris umumnya mencari simpati masyarakat melalui pembagian makanan gratis atau bazaar murah, pengobatan gratis, pendidikan gratis, dan sebagainya. Dukungan dana sangat besar karena jaringan mereka yang bersifat internasional.
Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data dibawah ini :
1. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia.
2. Dari laporan Riset Dep.Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Waligereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%, Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75% yang paling rendah.
3. Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe. Dijelaskan bahwa jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jumlah penduduk Indonesia)
4. BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan bahwa penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
Dalam sebuah seminar kerja sama global Mission Singapore & Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila (Jakarta, 9-12 Juni 1998). Pdt. Dr. George Anatorae dari The Lord Family Church mempresentasikan program dimana Indonesia akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasific !


2.5 Ciri-ciri Orang Murtad
Banyak orang menganggap bahawa orang yang murtad itu ialah orang yang keluar dari Islam dan mengaku menganut agama lain sahaja. Sedangkan dalam banyak hal, banyak orang menjadi murtad kerana perbuatan, tingkahlaku, kepercayaan dan sebagainya.Antara ciri orang yang tergolong dalam golongan murtad ialah:
1. Menyandarkan hukum kepada selain Allah.
Barangsiapa yang bertahkim atau merujuk kepada hukum-hukum selain yang telah ditetapkan oleh Allah maka ia termasuk orang yang murtad. Kerana memang masalah hukum yang menjadi pagar kehidupan manusia tidak boleh dibiarkan begitu saja.
2. Kebencian terhadap hukum Islam, atau mengutamakan peraturan lain, atau menyamaratakan Islam dengan peraturan lain. Seperti perkataan seseorang, "Aku benci dengan puasa. Sebab puasa ini menyebabkan tenaga fizikal dan keupayaan kerja menurun, sehingga memerosotkan ekonomi."
3. Mengolok-olok sebahagian isi Al-Quran atau Sunnah syiar Islam.
Seperti memperolokkan pembahagian harta waris yang tidak sama antara lelaki dan perempuan atau mengolokkan sunnah yang telah melarang kaum lelaki menggunakan perhiasan emas, atau mengolokan syiar Islam seperti penggunaan azan sebelum solat dan sebagainya.
4. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Haram dan halal adalah ketetapan Allah dan RasulNya yang tidak ditunggangi oleh unsur-unsur nafsu. Orang yang menghalalkan sesuatu yang sudah jelas diharamkan Allah, atau sebaliknya, bererti ia melawan hukum dan syariat-Nya, lalu dengan bebas ia meletakan hukum dan syariat secara peribadi. Perbuatan seperti itu jelas perbuatan orang kafir dan orang yang tersesat.
5. Mengimami sebahagian dasar-dasar Islam dan mengingkari sebahagian yang lain. Contohnya:- Orang Islam yang menyakini Islam sebahagian agama pegangan, tapi disaat ia mengingkari Islam sebagai agama yang meletakkan kaedah-kaedah hukum kehidupan atau peraturan. Atau ia menyakini Islam sebagai pegangan hidup dan disatu saat mengingkari Islam sebagai agama yang dapat mengatur politik, negara dan ekonomi.
6. Beriman kepada Al-Quran dan menolak sunnah.
Padahal Al-Quran sendiri telah menegaskan bahawa beriman dan taat kepada Rasulullah S.A.W. merupakan satu ketaatan kepada Allah. Ketaatan kepada Rasul harus meliputi segala perintah dan larangan, perkataan dan perbuatan.
7. Menjadikan orang kafir, munafik dan ateis sebagai pemimpin.
8. Mengolok-olok sifat Rasulullah S.A.W. ataupun pekerjaan baginda.







2.6 Faktor-Faktor Penyebab Pemurtadan di Indonesia
Tujuan pemurtadan di Indonesia tidak lain untuk memperbesar populasi penganut kristus. Ketua Fakta Abu Dedaat maupun Ketua Lembaga Dakwah Ulil Albab, Kodiran mengakui bahwa jumlah umat Islam saat ini makin menurun, sementara jumlah umat nasrani menunjukkan kecenderungan meningkat.
Sayangnya, sulit untuk mencari akurasi data ini, karena memang tidak ada lembaga yang khusus mengani masalah ini. Tapi perbandingan angka dari BPS mungkin bisa menjadi acuan. Beradasarkan survey BPS tahun 1990, dari 200 juta jiwa rakyat Indonesia, 87,3 persennya beragama Islam. Sementara umat Kristen Protestan 6 persen, Katolik 3,6 persen, dan selebihnya penganut agama lain.
Dalam rentang waktu 9 tahun, ternyata terjadi penurunan jumlah umat Islam yang cukup signifikan, seperti dimuat dalam tabloid SIAR edisi No.43, November, 1999. Tabloid itu menuliskan, jumlah umat Islam yang pada survey BPS tahun 1990 prosentasenya mencapai 87 persen lebih, turun drastis menjadi 75 persen.
Terlepas dari apa saja penyebab penurunan itu, hasil temuan Litbang Departemen Agama bisa dicermati. Menurut hasil temuan itu, ada 2 hal penyebab penurunan populasi umat Islam, yaitu keberhasilan program KB yang gencar dilakukan pada kaum Muslimin, tapi tidak pada kaum non Muslim. Sehingga pertumbuhan populasi umat Kristen jauh lebih cepat.
Penyebab kedua adalah, keberhasilan program Kristenisasi, yang makin hari makin berani dan canggih serta mengabaikan kode etik penyiaran agama. Fakta di lapangan menunjukkan para misionaris seringkali melakukan penyimpangan dalam menyebarkan injil dan kekristenan di Indonesia. Penyimpangan yang mereka lakukan antara lain, pembangunan gereja di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim.Dengan Gereja yang megah dan kebaktian-kebaktian yang mereka lakukan, kaum nasrani pelan-pelan menarik simpati warga sekitar. Kasus pembangunan gereja yang membuahkan kemarahan warga sekitar misalnya kasus pendirian gereja GPIB Shalom di kawasan Depok yang akhirnya dirusak dan dibakar massa pada tanggal 2 November 1999.
Selain menggunakan cara yang halus, pemurtadan yang dilakukan kaum misionaris juga dilakukan dengan cara yang keji. Kita tentu masih ingat kasus-kasus pemurtadan dengan cara pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Kasus seperti ini pernah terungkap di kota Padang, Sumatera Barat. Siswi MAN Padang Khairiyah Anniswah, diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen dengan diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Ia diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen dan diperlakukan secara tidak manusiawi supaya masuk Kristen dan menyembah Yesus Kristus.
Itu sebagian modus yang dilakukan untuk memurtadkan umat Islam. Harian Republika edisi April, 1999 pernah memuat berita modus pemurtadan dengan cara penyebaran narkoba yang dilakukan oleh misionaris dari Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos, di Lembang, Bandung. Para pemuda diwilayah itu diberi minuman keras dan obat terlarang sampai kecanduan, setelah itu mereka disembuhkan di panti rehabilitasi Doulos sambil dicekoki dengan ajaran-ajaran Kristen dan Injil.

2.7 Upaya Mengatasi Pemurtadan
1. Umat Islam harus memiliki keyakinan yang tangguh (aqidah=tauhid) dan ruhiyah yang kuat. Meyakini bahwa Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan diridhai oleh-Nya.
2. Saat sekarang ini "pemurtadan" mengincar generasi muda yang merupakan generasi emas. Mengapa target operasional (TO) mereka adalah generasi muda. Gerakan pemurtadan ini berorientasi puluhan tahun ke depan. Jadi, bila misi mereka berhasil pada hari ini, maka mereka akan menuai hasilnya nanti. Di prediksikan bila umat Islam adem ayem saja, maka porsentasi kuantitas akan berbanding terbalik, minimal 50-50 (sama). Dengan demikian, kesiapan orang tua hari ini untuk membekali anak-anaknya dengan kemampuan (material=ilmu atau mental-spritual=nilai agama/moral). Ketidak perdulian orang tua terhadap kondisi anak-anaknya merupakan jalan mempermudah mulusnya gerakan pemurtadan.
3. Tumbuhkan semangat membantu sesama. Para orang kaya (aghniya') membantu para dhu'afa' (fakir/miskin). Sehingga umat Islam yang kesulitan ekonomi akan terbantu. Hari ini, gerakan pemurtadan banyak menggunakan pola bantuan ekonomi. Karena kesusahan akhirnya agamanya pun tergadai.
4. Menjaga muslimah. Wanita muslimah sangat menjadi incaran oleh lelaki kafir. Makanya ada salah satu pola gerakan pemurtadan "Pacari, hamili, murtadkan". Untuk itu, lelaki muslim wajib menjaga wanita muslimah. Terlebih wanita muslimah harus menjaga dirinya dari pergaulan dan memperketat diri dengan busana syar'i (menutup aurat).
5. Sikap pro-aktif umat Islam dalam memperjuangakan masalah penyimpangan dalam pola penyebaran agama (seperti: penculikan, penganiayaan, pemaksaan, hipnotis, mistik, bersembunyi atas nama kemanusiaan) kepada pemerintah agar melakukan tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku tersebut. Untuk itu, umat Islam harus senantiasa menggalang persatuan daan kesatuan demi keselamatanbersaman
6. Mewaspadai setiap gerakan yang mencurigakan dengan bersikap hati-hati. Mereka punya 1001 cara untuk memurtadkan umat Islam, jadi selalu waspada/hati-hati dengan pola-pola tersebut. Manakala menemukan sesuatu yang mencurigakan segeralah koordinasi bersama umat Islam. Jika sudah terbukti melanggar Undang-Undang yang berlaku maka biarlah hukum yang menyelesaikannya.

1 komentar:

  1. Adalagi Snough Horgronye (maaf kalo tulisannya salah = yg jg dengan nama Abdul Ghafur) gaya baru seperti yg dilakukan Bule Jono dgn mengawini Perempuan Aceh dan mendapat 2 Putra, kemudian istrinya dicerai, lalu kembali lagi ke agamanya semula, Kristen atau Katholik tidak jelas saya. Tapi bagaimana dgn 2 anaknya yg ikut sama dia, tentu dia berusaha utk mengajak ke agamanya, apalagi dengan bibit "Aceh"nya...???

    BalasHapus