A blistering opening stanza from Liverpool which produced three goals in 16 minutes, gave Kenny Dalglish’s side all three points to keep their Europa League hopes alive as Fulham’s shell shocked defence failed to cope with the early onslaught which set the tone of the match.
A Maxi Rodriguez hat-trick and goals from Dirk Kuyt and Luis Suarez earned the victory for the Reds and left Fulham with a sense of disbelief as Liverpool moved two points ahead of Tottenham in the Premier League table.
The game marked the 666th appearance of Jamie Carragher which moved him into second place in the all-time list for Liverpool, but the match will be remembered for the glut of goals it produced.
The game started as it meant to carry on, in extraordinary circumstances. With Liverpool’s very first attack a long lofted pass from Lucas found Suarez marauding down the left and the Uruguayan’s cross was almost put into his own net by Carlos Salcido. As the ball rebounded off the post Fulham ‘keeper Mark Schwarzer desperately flicked the ball away only for it to be smashed back in by Maxi to give the Reds a lead within 60 seconds.
Matters just got worse Fulham. An overlapping run from Glen Johnson exposed the gaping back door of the Fulham defence and the England man’s cross to the far post was just where Maxi would have wanted it as his side-footed shot slipped by Schwarzer to give the visitor’s an exceedingly quick two-goal lead.
The craziness continued as Liverpool could have had a penalty after 15 minutes when Brede Hangeland clumsily brought down Suarez forcing ref Lee Mason to seek counsel from his assistant but as Mason was a significant distance away he did not see enough evidence to give the spot kick and play continued.
Liverpool needn’t have worried as a third goal was rapidly on it’s way.
A routine, if speculative shot from the edge of the box from the foot of Kuyt was horribly missed low down by Schwarzer and it was 3-0. The Australian’s embarrassment was clear and that moment crystallised affairs to that point.
Craven Cottage could not believe its collective eyes and the question as to which set of fans were more surprised is debatable. Television pictures showed the exasperation on the face of Mark Hughes and few would have not sympathised with the Welshman.
The Fulham fans had very little to cheer throughout much of the first half. When matters go so horribly wrong the key is to stop the bleeding and build from there. The Cottagers applied the tourniquet and as a result, the best chance of the half came from a Simon Davies corner which the swivelling Clint Dempsey volleyed low only to see Johnson flick away from the goal line. So few goal scoring chances were indicative of the depth of the hole in which Fulham found themselves.
Red hot | Liverpool blitz Fulham at the Cottage to go fifth in the Premier League
As half-time talks go this would have been a testing one for Hughes, with his side allowing Liverpool to build such a lead he needed to inspire and motivate his troops to start the second period with urgency which was missing from the first half. Dempsey embodied this and his rasping drive early on narrowly flew over the Liverpool bar and gave the Fulham faithful hope.
The energy shown by Fulham was encouraging and the revival was truly underway when substitute Bobby Zamora’s strength allowed him space to deliver a neat pass for Moussa Dembele to tuck home a low drive to bring Craven Cottage to it’s feet. Fulham were playing like a different side after the break and whatever Hughes said in the dressing room was having the desired effect.
Liverpool were crying out for another goal to kill the Fulham momentum and the man of the hour, Maxi, was there again as his unmarked run was not dealt with by the Fulham defence which allowed him time and space to slam home a long range effort which left Schwarzer with little hope of saving it.
The goals just kept coming for the Reds and when Suarez rounded Schwarzer to tickle the ball in it was all but curtains for Fulham. Suarez had worked hard all night and his goal was just reward for the effort.
Steve Sidwell was clearly not content to watch the game drift away, his terrific effort after 86 minutes gave the Fulham fans another goal to cheer , but in reality it had little bearing on the result and Sidwell's nonchalant reaction summed this up.
The rout was complete and Liverpool’s following were left to sing the night away as King Kenny’s revival of the famous club from Merseyside continues. Questions will now be raised about the future of Dalglish and if his return to Anfield will be a more permanent one.
youllneverwalkalone
all the time
-
2.1 Hakikat Pemurtadan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 601), pemurtadan adalah hal murtad; proses, perbuatan murtad. Sementara...
-
Not for the first time there is genuine excitement surrounding a Jamaican-born winger at Liverpool. Twenty-four years ago it was John Barnes...
-
Liverpool produced a stunning defensive display to record only their second victory in seven years at Stamford Bridge courtesy of a Raul Me...
-
A blistering opening stanza from Liverpool which produced three goals in 16 minutes, gave Kenny Dalglish’s side all three points to keep the...
-
youllneverwalkalone: Chelsea 0-1 Liverpool: Raul Meireles strike hands Blues crucial defeat as Fernando Torres makes disappointing debut
Senin, 09 Mei 2011
Sabtu, 19 Februari 2011
KARTUL----Hakikat Pemurtadan Agama Islam Di Indonesia
2.1 Hakikat Pemurtadan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 601), pemurtadan adalah hal murtad; proses, perbuatan murtad. Sementara itu, menurut bahasa, pemurtadan adalah “ suatu gerakan untuk mengajak orang lain yang sudah beragama untuk masuk memeluk agama lain.” Secara sederhana dan sempit konsep ini bisa disamakan dengan dakwah/misi (menyeru/mengajak). Semua agama memiliki konsep tersebut. Tapi, hakikatnya "pemurtadan" adalah berkonotasi negatif yang tentunya sangat berbeda dengan dakwah. Gerakan pemurtadan adalah gerakan menyimpang yang melanggar ketentuan agama dan Undang-undang.
Bahkan, diantara ayat Al-Qur’an yang menjelaskan Tentang murtad sangatlah jelas menerangkan bahwa pemurtadan adalah perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. ayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah surat Al-Baqarah [2]: 217 dan surat Ali-Imran [3]: 86 yang memiliki makna ayat sebagai berikut:
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka mitulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS 2:217).
Ayat ini menunjukkan bahwa amal orang murtad dihapus di dunia dan di akhirat.
Bagaimana Allah akan menunjukkan kepada suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak akan menunjukkan orang-orang yang dzalim. QS Ali Imran [3]: 86
Ayat tersebut menunjukkan lenyapnya hidayah dan lenyapnya potensi kesiapan untuk menerima hidayah.
2.2 Fenomena Pemurtadan Akhir Zaman
Setelah Kedatangan Al-Mahdi dan Dajjal yang akan terjadi di Akhir Zaman, saat itulah pertempuran antara kaum muslimin yang di pimpin oleh Al-Mahdi dengan kaum Yahudi Israel yang di pimpin oleh Dajjal akan di mulai. Saat kaum muslimin melihat begitu banyak dan kuatnya musuh yang berkumpul di Magiddo, membuat hati kaum muslimin gentar. Banyak kaum muslimin yang lemah imannya murtad. Kemurtadan ini didukung oleh janji-janji Rum (Amerika) yang dipimpin Dajjal. Banyak kaum muslimin yang mundur dari medan Armageddon (peperangan akhir zaman) , sehingga Al-Mahdi Hanya didampingi orang-orang yang benar-benar tangguh imannya. Ini merupakan saringan, Allah berkehendak menyeleksi hamba-hamba-Nya, mana yang benar-benar iman dan mana yang tidak.
Sebenarnya setiap fenomena atau peristiwa adalah ujian bagi setiap orang. Allah ingin menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa kemenangan bukan ditentukan jumlah pasukan yang banyak dan persenjataan yang lengkap. Allah ingin menghapus berhala-berhala (materi, jumlah, dan persenjataan) dari hati orang mukmin, bahwa kemenangan lebih ditentukan oleh iman yang kokoh, hati yang selalu bergantung kepada Allah. Hati yang yakin pada janji Allah dan Rasul-Nya.
Kaum muslimin tetap bermarkas di Damaskus di Syam Suriah, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abud darda bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kota tempat berkumpulnya kaum muslimin pada hari berkecamuknya perang yang sengit ialah di Ghutah, di kota Damsyiq, yang termasuk kota terbaik negeri Syam.”
Melihat jumlah musuh yang begitu banyak dengan segala perlengkapan perangnya, maka kaum muslimin sempat khawatir. Dada mereka merasa sesak, hati berdebar-debar. Mereka dihinggapi kekhawatiran, suatu kekhawatiran yang sangat manusiawi.
Kegelisahan yang sempat menghinggapi kaum muslimin sempat terbaca oleh Panglima Perang, yaitu Al-Mahdi. Segeralah dia memberi arahan kepada kaum muslimin. Al-Mahdi terus member semangat kepada kaum muslimin dan terus mengingatkan akan pertolongan Allah kepada mereka apabila mereka bersabar. Orang yang bersama Al-Mahdi membacakan janji Allah yang dinubuahkan di surah al-Israa ayat 104, “Kami berfirman setelah itu kepada bani Israel, ‘Berdiamlah kalian di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhiroh (Janji akhir) , niscaya kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur.‘” Inilah janji allah yang pasti terlaksana bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh bani Israel di tanah Palestina untuk kemudian dimusnahkan.
2.3 Daerah-Daerah di Indonesia Yang Banyak Terjadi Pemurtadan
Masalah pemurtadan hampir tak pernah usai dari kehidupan umat Islam. Ia selalu mengganggu umat Islam. Padahal, juru dakwah (Dai) umat Islam sendiri tak pernah berdakwah terhadap orang non-Islam. Mereka hanya menyampaikan di majelis ta’lim, masjid, dan atau mushalla saja yang memang audiennya sudah Muslim. Sementara non-Muslim terus gencar berupaya merombak akidah umat Islam agar berpindah ke akidah yang mereka anut. Berbagai cara mereka lakukan, agar misi pengalihan akidah berhasil. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang menjadi sasaran para missionaries tersebut untuk melancarkan dakwahnya.
2.3.1 Pemurtadan di Aceh
Banda Aceh - Sedikitnya 12 lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diduga melakukan misi pemurtadan dan upaya pendangkalan aqidah terhadap puluhan anak bawah umur di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.
"Dari hasil investigasi tim kami sekitar tiga bulan yang lalu, sampai hari ini ada puluhan anak Aceh di bawah umur direkrut dan dibiayai suatu yayasan yang diduga melakukan pendangkalan aqidah," kata ketua tim investigasi dan koordinator Forum masyarakat anti trafiking (Format) NAD, Tarmizi M Daud kepada Antara di Banda Aceh, Jumat.
Dia mengatakan, LSM nasional tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya dan Medan. Misi pertama LSM-LSM tersebut di Aceh adalah kemanusiaan, termasuk membantu evakuasi korban beberapa hari setelah musibah tsunami 26 Desember 2004.
Dijelaskan, sebuah yayasan berinisial YPK asal Jakarta yang kantornya berada di Kelurahan Beurawe, Kota Banda Aceh, diduga melakukan praktek pemurtadan terhadap puluhan anak bawah umur, yang sebagian besar mereka adalah remaja putri.
"Misi yayasan tersebut disinyalir pedangkalan aqidah. Pihak yayasan itu hanya berkedok memberi pendidikan dan keterampilan komputer serta Bahasa Inggris. Namun pesan-pesan dalam pelatihan itu memuat isi tentang Yesus ," katanya.
"Kami bahkan telah bertemu dengan seorang anak dan memiliki bukti sejumlah foto pembagian salib kepada anak-anak tersebut," tambah dia. Ia menjelaskan yayasan yang dinilai sangat tertutup itu merekrut puluhan anak setiap semester untuk diberi keterampilan dan akan dikirim ke luar negeri.
Menurut dia, seharusnya pemerintah mengambil tindakan agar generasi muda Aceh terselamatkan aqidahnya."Namun dalam hal ini pemerintah mungkin sulit bertindak karena menyangkut persoalan politis yaitu adanya ketakutan LSM yang telah memberikan bantuan untuk merehab rekon pasca tsunami keluar dari Aceh," tambahnya.
"Saya rasa karena permasalahn politis itu pemerintah agak sulit bertindak . Jadi selama ini kami melakukan pendekatan melalui keuchik (kepala desa) tapi akan lebih baik bila pemerintah yang bertindak karena dampaknya akan lebih luas," demikian Tarmizi.
2.3.2 Pemurtadan di Sukabumi
Hadiah mie bagi siapa saja yang mau berpindah ke agama Kristen, itu sudah kuno. Sejalan dengan perkembangan zaman, nilai hadiahnya mengalami peningkatan yang luar biasa. Konon, siapa pun yang berhasil mengajak 8 orang Muslim masuk Kristen akan mendapat hadiah sebuah mobil yang masih gres dan on the road. Belum lagi bonus-bonus lainnya yang disebut sebagai plus-plusnya. Hal itu terjadi di kawasan Sukabumi dan sekitarnya.
2.3.3 Pemurtadan di Tangerang
Sementara untuk mengkristenkan sejumlah masyarakat di kawasan Kabupaten Tangerang yang menjadi target sasaran utama bagi misionaris itu, telah disediakan dana mencapai kurang lebih Rp 16 triliun. Di samping memiliki dana yang sangat besar, proyek pemurtadan ini telah menerjunkan 'petugas lapangan' yang memiliki trik-trik kampiun dan licin. Sehingga sepak terjang mereka selama ini nyaris sulit terdeteksi. Demikian diungkapkan Ketua Umum Pergerakan Islam untuk Tanah Air (PINTAR), Drs. Muhammad Alfian Tanjung kepada Jurnal Islam, belum lama ini.
Melihat kenyataan semacam itu, pihak PINTAR lantas melakukan investigasi. Hasilnya? Telah ditemukan sejumlah warga masyarakat yang semula Muslim berganti memeluk Kristen. Itu berarti masyarakat Muslim di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Tanggerang harus meningkatkan kewaspadaannya. Tanpa kewaspadaan yang tinggi, dikhawatirkan masyarakat Muslim di Tangerang bisa berangsur-angsur 'punah' dan berganti menjadi pemeluk Kristen.
Haji Suhandi seorang purnawirawan ABRI yang sekarang menjadi kontraktor mengaku banyak mengetahui proses pendangkalan akidah dan proses berpindahnya umat yang sudah memeluk agama Islam ke agama Kristen.
2.4 Fenomena Pemurtadan Orang Islam di Indonesia
Pertumbuhan jumlah umat Islam ternyata tertinggi di dunia, tapi sebaliknya penurunan jumlah umat Islam malah terjadi di Indonesia. Menurunnya pertumbuhan jumlah umat Islam di Indonesia disebabkan faktor kemiskinan dan pendidikan. Merekalah yang menjadi sasaran utama pemurtadan kaum missionaris. Jumlah umat Islam semacam ini tergolong sangat besar jumlahnya dan tersebar di pinggiran kota atau di pedesaan yang umumnya sulit di monitor oleh umat Islam yang peduli terhadap bahaya pemurtadan. Strategi yang digunakan para missionaris umumnya mencari simpati masyarakat melalui pembagian makanan gratis atau bazaar murah, pengobatan gratis, pendidikan gratis, dan sebagainya. Dukungan dana sangat besar karena jaringan mereka yang bersifat internasional.
Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data dibawah ini :
1. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia.
2. Dari laporan Riset Dep.Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Waligereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%, Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75% yang paling rendah.
3. Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe. Dijelaskan bahwa jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jumlah penduduk Indonesia)
4. BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan bahwa penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
Dalam sebuah seminar kerja sama global Mission Singapore & Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila (Jakarta, 9-12 Juni 1998). Pdt. Dr. George Anatorae dari The Lord Family Church mempresentasikan program dimana Indonesia akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasific !
2.5 Ciri-ciri Orang Murtad
Banyak orang menganggap bahawa orang yang murtad itu ialah orang yang keluar dari Islam dan mengaku menganut agama lain sahaja. Sedangkan dalam banyak hal, banyak orang menjadi murtad kerana perbuatan, tingkahlaku, kepercayaan dan sebagainya.Antara ciri orang yang tergolong dalam golongan murtad ialah:
1. Menyandarkan hukum kepada selain Allah.
Barangsiapa yang bertahkim atau merujuk kepada hukum-hukum selain yang telah ditetapkan oleh Allah maka ia termasuk orang yang murtad. Kerana memang masalah hukum yang menjadi pagar kehidupan manusia tidak boleh dibiarkan begitu saja.
2. Kebencian terhadap hukum Islam, atau mengutamakan peraturan lain, atau menyamaratakan Islam dengan peraturan lain. Seperti perkataan seseorang, "Aku benci dengan puasa. Sebab puasa ini menyebabkan tenaga fizikal dan keupayaan kerja menurun, sehingga memerosotkan ekonomi."
3. Mengolok-olok sebahagian isi Al-Quran atau Sunnah syiar Islam.
Seperti memperolokkan pembahagian harta waris yang tidak sama antara lelaki dan perempuan atau mengolokkan sunnah yang telah melarang kaum lelaki menggunakan perhiasan emas, atau mengolokan syiar Islam seperti penggunaan azan sebelum solat dan sebagainya.
4. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Haram dan halal adalah ketetapan Allah dan RasulNya yang tidak ditunggangi oleh unsur-unsur nafsu. Orang yang menghalalkan sesuatu yang sudah jelas diharamkan Allah, atau sebaliknya, bererti ia melawan hukum dan syariat-Nya, lalu dengan bebas ia meletakan hukum dan syariat secara peribadi. Perbuatan seperti itu jelas perbuatan orang kafir dan orang yang tersesat.
5. Mengimami sebahagian dasar-dasar Islam dan mengingkari sebahagian yang lain. Contohnya:- Orang Islam yang menyakini Islam sebahagian agama pegangan, tapi disaat ia mengingkari Islam sebagai agama yang meletakkan kaedah-kaedah hukum kehidupan atau peraturan. Atau ia menyakini Islam sebagai pegangan hidup dan disatu saat mengingkari Islam sebagai agama yang dapat mengatur politik, negara dan ekonomi.
6. Beriman kepada Al-Quran dan menolak sunnah.
Padahal Al-Quran sendiri telah menegaskan bahawa beriman dan taat kepada Rasulullah S.A.W. merupakan satu ketaatan kepada Allah. Ketaatan kepada Rasul harus meliputi segala perintah dan larangan, perkataan dan perbuatan.
7. Menjadikan orang kafir, munafik dan ateis sebagai pemimpin.
8. Mengolok-olok sifat Rasulullah S.A.W. ataupun pekerjaan baginda.
2.6 Faktor-Faktor Penyebab Pemurtadan di Indonesia
Tujuan pemurtadan di Indonesia tidak lain untuk memperbesar populasi penganut kristus. Ketua Fakta Abu Dedaat maupun Ketua Lembaga Dakwah Ulil Albab, Kodiran mengakui bahwa jumlah umat Islam saat ini makin menurun, sementara jumlah umat nasrani menunjukkan kecenderungan meningkat.
Sayangnya, sulit untuk mencari akurasi data ini, karena memang tidak ada lembaga yang khusus mengani masalah ini. Tapi perbandingan angka dari BPS mungkin bisa menjadi acuan. Beradasarkan survey BPS tahun 1990, dari 200 juta jiwa rakyat Indonesia, 87,3 persennya beragama Islam. Sementara umat Kristen Protestan 6 persen, Katolik 3,6 persen, dan selebihnya penganut agama lain.
Dalam rentang waktu 9 tahun, ternyata terjadi penurunan jumlah umat Islam yang cukup signifikan, seperti dimuat dalam tabloid SIAR edisi No.43, November, 1999. Tabloid itu menuliskan, jumlah umat Islam yang pada survey BPS tahun 1990 prosentasenya mencapai 87 persen lebih, turun drastis menjadi 75 persen.
Terlepas dari apa saja penyebab penurunan itu, hasil temuan Litbang Departemen Agama bisa dicermati. Menurut hasil temuan itu, ada 2 hal penyebab penurunan populasi umat Islam, yaitu keberhasilan program KB yang gencar dilakukan pada kaum Muslimin, tapi tidak pada kaum non Muslim. Sehingga pertumbuhan populasi umat Kristen jauh lebih cepat.
Penyebab kedua adalah, keberhasilan program Kristenisasi, yang makin hari makin berani dan canggih serta mengabaikan kode etik penyiaran agama. Fakta di lapangan menunjukkan para misionaris seringkali melakukan penyimpangan dalam menyebarkan injil dan kekristenan di Indonesia. Penyimpangan yang mereka lakukan antara lain, pembangunan gereja di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim.Dengan Gereja yang megah dan kebaktian-kebaktian yang mereka lakukan, kaum nasrani pelan-pelan menarik simpati warga sekitar. Kasus pembangunan gereja yang membuahkan kemarahan warga sekitar misalnya kasus pendirian gereja GPIB Shalom di kawasan Depok yang akhirnya dirusak dan dibakar massa pada tanggal 2 November 1999.
Selain menggunakan cara yang halus, pemurtadan yang dilakukan kaum misionaris juga dilakukan dengan cara yang keji. Kita tentu masih ingat kasus-kasus pemurtadan dengan cara pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Kasus seperti ini pernah terungkap di kota Padang, Sumatera Barat. Siswi MAN Padang Khairiyah Anniswah, diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen dengan diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Ia diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen dan diperlakukan secara tidak manusiawi supaya masuk Kristen dan menyembah Yesus Kristus.
Itu sebagian modus yang dilakukan untuk memurtadkan umat Islam. Harian Republika edisi April, 1999 pernah memuat berita modus pemurtadan dengan cara penyebaran narkoba yang dilakukan oleh misionaris dari Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos, di Lembang, Bandung. Para pemuda diwilayah itu diberi minuman keras dan obat terlarang sampai kecanduan, setelah itu mereka disembuhkan di panti rehabilitasi Doulos sambil dicekoki dengan ajaran-ajaran Kristen dan Injil.
2.7 Upaya Mengatasi Pemurtadan
1. Umat Islam harus memiliki keyakinan yang tangguh (aqidah=tauhid) dan ruhiyah yang kuat. Meyakini bahwa Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan diridhai oleh-Nya.
2. Saat sekarang ini "pemurtadan" mengincar generasi muda yang merupakan generasi emas. Mengapa target operasional (TO) mereka adalah generasi muda. Gerakan pemurtadan ini berorientasi puluhan tahun ke depan. Jadi, bila misi mereka berhasil pada hari ini, maka mereka akan menuai hasilnya nanti. Di prediksikan bila umat Islam adem ayem saja, maka porsentasi kuantitas akan berbanding terbalik, minimal 50-50 (sama). Dengan demikian, kesiapan orang tua hari ini untuk membekali anak-anaknya dengan kemampuan (material=ilmu atau mental-spritual=nilai agama/moral). Ketidak perdulian orang tua terhadap kondisi anak-anaknya merupakan jalan mempermudah mulusnya gerakan pemurtadan.
3. Tumbuhkan semangat membantu sesama. Para orang kaya (aghniya') membantu para dhu'afa' (fakir/miskin). Sehingga umat Islam yang kesulitan ekonomi akan terbantu. Hari ini, gerakan pemurtadan banyak menggunakan pola bantuan ekonomi. Karena kesusahan akhirnya agamanya pun tergadai.
4. Menjaga muslimah. Wanita muslimah sangat menjadi incaran oleh lelaki kafir. Makanya ada salah satu pola gerakan pemurtadan "Pacari, hamili, murtadkan". Untuk itu, lelaki muslim wajib menjaga wanita muslimah. Terlebih wanita muslimah harus menjaga dirinya dari pergaulan dan memperketat diri dengan busana syar'i (menutup aurat).
5. Sikap pro-aktif umat Islam dalam memperjuangakan masalah penyimpangan dalam pola penyebaran agama (seperti: penculikan, penganiayaan, pemaksaan, hipnotis, mistik, bersembunyi atas nama kemanusiaan) kepada pemerintah agar melakukan tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku tersebut. Untuk itu, umat Islam harus senantiasa menggalang persatuan daan kesatuan demi keselamatanbersaman
6. Mewaspadai setiap gerakan yang mencurigakan dengan bersikap hati-hati. Mereka punya 1001 cara untuk memurtadkan umat Islam, jadi selalu waspada/hati-hati dengan pola-pola tersebut. Manakala menemukan sesuatu yang mencurigakan segeralah koordinasi bersama umat Islam. Jika sudah terbukti melanggar Undang-Undang yang berlaku maka biarlah hukum yang menyelesaikannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 601), pemurtadan adalah hal murtad; proses, perbuatan murtad. Sementara itu, menurut bahasa, pemurtadan adalah “ suatu gerakan untuk mengajak orang lain yang sudah beragama untuk masuk memeluk agama lain.” Secara sederhana dan sempit konsep ini bisa disamakan dengan dakwah/misi (menyeru/mengajak). Semua agama memiliki konsep tersebut. Tapi, hakikatnya "pemurtadan" adalah berkonotasi negatif yang tentunya sangat berbeda dengan dakwah. Gerakan pemurtadan adalah gerakan menyimpang yang melanggar ketentuan agama dan Undang-undang.
Bahkan, diantara ayat Al-Qur’an yang menjelaskan Tentang murtad sangatlah jelas menerangkan bahwa pemurtadan adalah perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. ayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah surat Al-Baqarah [2]: 217 dan surat Ali-Imran [3]: 86 yang memiliki makna ayat sebagai berikut:
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka mitulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS 2:217).
Ayat ini menunjukkan bahwa amal orang murtad dihapus di dunia dan di akhirat.
Bagaimana Allah akan menunjukkan kepada suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak akan menunjukkan orang-orang yang dzalim. QS Ali Imran [3]: 86
Ayat tersebut menunjukkan lenyapnya hidayah dan lenyapnya potensi kesiapan untuk menerima hidayah.
2.2 Fenomena Pemurtadan Akhir Zaman
Setelah Kedatangan Al-Mahdi dan Dajjal yang akan terjadi di Akhir Zaman, saat itulah pertempuran antara kaum muslimin yang di pimpin oleh Al-Mahdi dengan kaum Yahudi Israel yang di pimpin oleh Dajjal akan di mulai. Saat kaum muslimin melihat begitu banyak dan kuatnya musuh yang berkumpul di Magiddo, membuat hati kaum muslimin gentar. Banyak kaum muslimin yang lemah imannya murtad. Kemurtadan ini didukung oleh janji-janji Rum (Amerika) yang dipimpin Dajjal. Banyak kaum muslimin yang mundur dari medan Armageddon (peperangan akhir zaman) , sehingga Al-Mahdi Hanya didampingi orang-orang yang benar-benar tangguh imannya. Ini merupakan saringan, Allah berkehendak menyeleksi hamba-hamba-Nya, mana yang benar-benar iman dan mana yang tidak.
Sebenarnya setiap fenomena atau peristiwa adalah ujian bagi setiap orang. Allah ingin menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa kemenangan bukan ditentukan jumlah pasukan yang banyak dan persenjataan yang lengkap. Allah ingin menghapus berhala-berhala (materi, jumlah, dan persenjataan) dari hati orang mukmin, bahwa kemenangan lebih ditentukan oleh iman yang kokoh, hati yang selalu bergantung kepada Allah. Hati yang yakin pada janji Allah dan Rasul-Nya.
Kaum muslimin tetap bermarkas di Damaskus di Syam Suriah, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abud darda bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kota tempat berkumpulnya kaum muslimin pada hari berkecamuknya perang yang sengit ialah di Ghutah, di kota Damsyiq, yang termasuk kota terbaik negeri Syam.”
Melihat jumlah musuh yang begitu banyak dengan segala perlengkapan perangnya, maka kaum muslimin sempat khawatir. Dada mereka merasa sesak, hati berdebar-debar. Mereka dihinggapi kekhawatiran, suatu kekhawatiran yang sangat manusiawi.
Kegelisahan yang sempat menghinggapi kaum muslimin sempat terbaca oleh Panglima Perang, yaitu Al-Mahdi. Segeralah dia memberi arahan kepada kaum muslimin. Al-Mahdi terus member semangat kepada kaum muslimin dan terus mengingatkan akan pertolongan Allah kepada mereka apabila mereka bersabar. Orang yang bersama Al-Mahdi membacakan janji Allah yang dinubuahkan di surah al-Israa ayat 104, “Kami berfirman setelah itu kepada bani Israel, ‘Berdiamlah kalian di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhiroh (Janji akhir) , niscaya kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur.‘” Inilah janji allah yang pasti terlaksana bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh bani Israel di tanah Palestina untuk kemudian dimusnahkan.
2.3 Daerah-Daerah di Indonesia Yang Banyak Terjadi Pemurtadan
Masalah pemurtadan hampir tak pernah usai dari kehidupan umat Islam. Ia selalu mengganggu umat Islam. Padahal, juru dakwah (Dai) umat Islam sendiri tak pernah berdakwah terhadap orang non-Islam. Mereka hanya menyampaikan di majelis ta’lim, masjid, dan atau mushalla saja yang memang audiennya sudah Muslim. Sementara non-Muslim terus gencar berupaya merombak akidah umat Islam agar berpindah ke akidah yang mereka anut. Berbagai cara mereka lakukan, agar misi pengalihan akidah berhasil. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang menjadi sasaran para missionaries tersebut untuk melancarkan dakwahnya.
2.3.1 Pemurtadan di Aceh
Banda Aceh - Sedikitnya 12 lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diduga melakukan misi pemurtadan dan upaya pendangkalan aqidah terhadap puluhan anak bawah umur di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.
"Dari hasil investigasi tim kami sekitar tiga bulan yang lalu, sampai hari ini ada puluhan anak Aceh di bawah umur direkrut dan dibiayai suatu yayasan yang diduga melakukan pendangkalan aqidah," kata ketua tim investigasi dan koordinator Forum masyarakat anti trafiking (Format) NAD, Tarmizi M Daud kepada Antara di Banda Aceh, Jumat.
Dia mengatakan, LSM nasional tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya dan Medan. Misi pertama LSM-LSM tersebut di Aceh adalah kemanusiaan, termasuk membantu evakuasi korban beberapa hari setelah musibah tsunami 26 Desember 2004.
Dijelaskan, sebuah yayasan berinisial YPK asal Jakarta yang kantornya berada di Kelurahan Beurawe, Kota Banda Aceh, diduga melakukan praktek pemurtadan terhadap puluhan anak bawah umur, yang sebagian besar mereka adalah remaja putri.
"Misi yayasan tersebut disinyalir pedangkalan aqidah. Pihak yayasan itu hanya berkedok memberi pendidikan dan keterampilan komputer serta Bahasa Inggris. Namun pesan-pesan dalam pelatihan itu memuat isi tentang Yesus ," katanya.
"Kami bahkan telah bertemu dengan seorang anak dan memiliki bukti sejumlah foto pembagian salib kepada anak-anak tersebut," tambah dia. Ia menjelaskan yayasan yang dinilai sangat tertutup itu merekrut puluhan anak setiap semester untuk diberi keterampilan dan akan dikirim ke luar negeri.
Menurut dia, seharusnya pemerintah mengambil tindakan agar generasi muda Aceh terselamatkan aqidahnya."Namun dalam hal ini pemerintah mungkin sulit bertindak karena menyangkut persoalan politis yaitu adanya ketakutan LSM yang telah memberikan bantuan untuk merehab rekon pasca tsunami keluar dari Aceh," tambahnya.
"Saya rasa karena permasalahn politis itu pemerintah agak sulit bertindak . Jadi selama ini kami melakukan pendekatan melalui keuchik (kepala desa) tapi akan lebih baik bila pemerintah yang bertindak karena dampaknya akan lebih luas," demikian Tarmizi.
2.3.2 Pemurtadan di Sukabumi
Hadiah mie bagi siapa saja yang mau berpindah ke agama Kristen, itu sudah kuno. Sejalan dengan perkembangan zaman, nilai hadiahnya mengalami peningkatan yang luar biasa. Konon, siapa pun yang berhasil mengajak 8 orang Muslim masuk Kristen akan mendapat hadiah sebuah mobil yang masih gres dan on the road. Belum lagi bonus-bonus lainnya yang disebut sebagai plus-plusnya. Hal itu terjadi di kawasan Sukabumi dan sekitarnya.
2.3.3 Pemurtadan di Tangerang
Sementara untuk mengkristenkan sejumlah masyarakat di kawasan Kabupaten Tangerang yang menjadi target sasaran utama bagi misionaris itu, telah disediakan dana mencapai kurang lebih Rp 16 triliun. Di samping memiliki dana yang sangat besar, proyek pemurtadan ini telah menerjunkan 'petugas lapangan' yang memiliki trik-trik kampiun dan licin. Sehingga sepak terjang mereka selama ini nyaris sulit terdeteksi. Demikian diungkapkan Ketua Umum Pergerakan Islam untuk Tanah Air (PINTAR), Drs. Muhammad Alfian Tanjung kepada Jurnal Islam, belum lama ini.
Melihat kenyataan semacam itu, pihak PINTAR lantas melakukan investigasi. Hasilnya? Telah ditemukan sejumlah warga masyarakat yang semula Muslim berganti memeluk Kristen. Itu berarti masyarakat Muslim di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Tanggerang harus meningkatkan kewaspadaannya. Tanpa kewaspadaan yang tinggi, dikhawatirkan masyarakat Muslim di Tangerang bisa berangsur-angsur 'punah' dan berganti menjadi pemeluk Kristen.
Haji Suhandi seorang purnawirawan ABRI yang sekarang menjadi kontraktor mengaku banyak mengetahui proses pendangkalan akidah dan proses berpindahnya umat yang sudah memeluk agama Islam ke agama Kristen.
2.4 Fenomena Pemurtadan Orang Islam di Indonesia
Pertumbuhan jumlah umat Islam ternyata tertinggi di dunia, tapi sebaliknya penurunan jumlah umat Islam malah terjadi di Indonesia. Menurunnya pertumbuhan jumlah umat Islam di Indonesia disebabkan faktor kemiskinan dan pendidikan. Merekalah yang menjadi sasaran utama pemurtadan kaum missionaris. Jumlah umat Islam semacam ini tergolong sangat besar jumlahnya dan tersebar di pinggiran kota atau di pedesaan yang umumnya sulit di monitor oleh umat Islam yang peduli terhadap bahaya pemurtadan. Strategi yang digunakan para missionaris umumnya mencari simpati masyarakat melalui pembagian makanan gratis atau bazaar murah, pengobatan gratis, pendidikan gratis, dan sebagainya. Dukungan dana sangat besar karena jaringan mereka yang bersifat internasional.
Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data dibawah ini :
1. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia.
2. Dari laporan Riset Dep.Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Waligereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%, Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75% yang paling rendah.
3. Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe. Dijelaskan bahwa jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jumlah penduduk Indonesia)
4. BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan bahwa penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
Dalam sebuah seminar kerja sama global Mission Singapore & Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila (Jakarta, 9-12 Juni 1998). Pdt. Dr. George Anatorae dari The Lord Family Church mempresentasikan program dimana Indonesia akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasific !
2.5 Ciri-ciri Orang Murtad
Banyak orang menganggap bahawa orang yang murtad itu ialah orang yang keluar dari Islam dan mengaku menganut agama lain sahaja. Sedangkan dalam banyak hal, banyak orang menjadi murtad kerana perbuatan, tingkahlaku, kepercayaan dan sebagainya.Antara ciri orang yang tergolong dalam golongan murtad ialah:
1. Menyandarkan hukum kepada selain Allah.
Barangsiapa yang bertahkim atau merujuk kepada hukum-hukum selain yang telah ditetapkan oleh Allah maka ia termasuk orang yang murtad. Kerana memang masalah hukum yang menjadi pagar kehidupan manusia tidak boleh dibiarkan begitu saja.
2. Kebencian terhadap hukum Islam, atau mengutamakan peraturan lain, atau menyamaratakan Islam dengan peraturan lain. Seperti perkataan seseorang, "Aku benci dengan puasa. Sebab puasa ini menyebabkan tenaga fizikal dan keupayaan kerja menurun, sehingga memerosotkan ekonomi."
3. Mengolok-olok sebahagian isi Al-Quran atau Sunnah syiar Islam.
Seperti memperolokkan pembahagian harta waris yang tidak sama antara lelaki dan perempuan atau mengolokkan sunnah yang telah melarang kaum lelaki menggunakan perhiasan emas, atau mengolokan syiar Islam seperti penggunaan azan sebelum solat dan sebagainya.
4. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Haram dan halal adalah ketetapan Allah dan RasulNya yang tidak ditunggangi oleh unsur-unsur nafsu. Orang yang menghalalkan sesuatu yang sudah jelas diharamkan Allah, atau sebaliknya, bererti ia melawan hukum dan syariat-Nya, lalu dengan bebas ia meletakan hukum dan syariat secara peribadi. Perbuatan seperti itu jelas perbuatan orang kafir dan orang yang tersesat.
5. Mengimami sebahagian dasar-dasar Islam dan mengingkari sebahagian yang lain. Contohnya:- Orang Islam yang menyakini Islam sebahagian agama pegangan, tapi disaat ia mengingkari Islam sebagai agama yang meletakkan kaedah-kaedah hukum kehidupan atau peraturan. Atau ia menyakini Islam sebagai pegangan hidup dan disatu saat mengingkari Islam sebagai agama yang dapat mengatur politik, negara dan ekonomi.
6. Beriman kepada Al-Quran dan menolak sunnah.
Padahal Al-Quran sendiri telah menegaskan bahawa beriman dan taat kepada Rasulullah S.A.W. merupakan satu ketaatan kepada Allah. Ketaatan kepada Rasul harus meliputi segala perintah dan larangan, perkataan dan perbuatan.
7. Menjadikan orang kafir, munafik dan ateis sebagai pemimpin.
8. Mengolok-olok sifat Rasulullah S.A.W. ataupun pekerjaan baginda.
2.6 Faktor-Faktor Penyebab Pemurtadan di Indonesia
Tujuan pemurtadan di Indonesia tidak lain untuk memperbesar populasi penganut kristus. Ketua Fakta Abu Dedaat maupun Ketua Lembaga Dakwah Ulil Albab, Kodiran mengakui bahwa jumlah umat Islam saat ini makin menurun, sementara jumlah umat nasrani menunjukkan kecenderungan meningkat.
Sayangnya, sulit untuk mencari akurasi data ini, karena memang tidak ada lembaga yang khusus mengani masalah ini. Tapi perbandingan angka dari BPS mungkin bisa menjadi acuan. Beradasarkan survey BPS tahun 1990, dari 200 juta jiwa rakyat Indonesia, 87,3 persennya beragama Islam. Sementara umat Kristen Protestan 6 persen, Katolik 3,6 persen, dan selebihnya penganut agama lain.
Dalam rentang waktu 9 tahun, ternyata terjadi penurunan jumlah umat Islam yang cukup signifikan, seperti dimuat dalam tabloid SIAR edisi No.43, November, 1999. Tabloid itu menuliskan, jumlah umat Islam yang pada survey BPS tahun 1990 prosentasenya mencapai 87 persen lebih, turun drastis menjadi 75 persen.
Terlepas dari apa saja penyebab penurunan itu, hasil temuan Litbang Departemen Agama bisa dicermati. Menurut hasil temuan itu, ada 2 hal penyebab penurunan populasi umat Islam, yaitu keberhasilan program KB yang gencar dilakukan pada kaum Muslimin, tapi tidak pada kaum non Muslim. Sehingga pertumbuhan populasi umat Kristen jauh lebih cepat.
Penyebab kedua adalah, keberhasilan program Kristenisasi, yang makin hari makin berani dan canggih serta mengabaikan kode etik penyiaran agama. Fakta di lapangan menunjukkan para misionaris seringkali melakukan penyimpangan dalam menyebarkan injil dan kekristenan di Indonesia. Penyimpangan yang mereka lakukan antara lain, pembangunan gereja di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim.Dengan Gereja yang megah dan kebaktian-kebaktian yang mereka lakukan, kaum nasrani pelan-pelan menarik simpati warga sekitar. Kasus pembangunan gereja yang membuahkan kemarahan warga sekitar misalnya kasus pendirian gereja GPIB Shalom di kawasan Depok yang akhirnya dirusak dan dibakar massa pada tanggal 2 November 1999.
Selain menggunakan cara yang halus, pemurtadan yang dilakukan kaum misionaris juga dilakukan dengan cara yang keji. Kita tentu masih ingat kasus-kasus pemurtadan dengan cara pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Kasus seperti ini pernah terungkap di kota Padang, Sumatera Barat. Siswi MAN Padang Khairiyah Anniswah, diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen dengan diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Ia diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen dan diperlakukan secara tidak manusiawi supaya masuk Kristen dan menyembah Yesus Kristus.
Itu sebagian modus yang dilakukan untuk memurtadkan umat Islam. Harian Republika edisi April, 1999 pernah memuat berita modus pemurtadan dengan cara penyebaran narkoba yang dilakukan oleh misionaris dari Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos, di Lembang, Bandung. Para pemuda diwilayah itu diberi minuman keras dan obat terlarang sampai kecanduan, setelah itu mereka disembuhkan di panti rehabilitasi Doulos sambil dicekoki dengan ajaran-ajaran Kristen dan Injil.
2.7 Upaya Mengatasi Pemurtadan
1. Umat Islam harus memiliki keyakinan yang tangguh (aqidah=tauhid) dan ruhiyah yang kuat. Meyakini bahwa Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan diridhai oleh-Nya.
2. Saat sekarang ini "pemurtadan" mengincar generasi muda yang merupakan generasi emas. Mengapa target operasional (TO) mereka adalah generasi muda. Gerakan pemurtadan ini berorientasi puluhan tahun ke depan. Jadi, bila misi mereka berhasil pada hari ini, maka mereka akan menuai hasilnya nanti. Di prediksikan bila umat Islam adem ayem saja, maka porsentasi kuantitas akan berbanding terbalik, minimal 50-50 (sama). Dengan demikian, kesiapan orang tua hari ini untuk membekali anak-anaknya dengan kemampuan (material=ilmu atau mental-spritual=nilai agama/moral). Ketidak perdulian orang tua terhadap kondisi anak-anaknya merupakan jalan mempermudah mulusnya gerakan pemurtadan.
3. Tumbuhkan semangat membantu sesama. Para orang kaya (aghniya') membantu para dhu'afa' (fakir/miskin). Sehingga umat Islam yang kesulitan ekonomi akan terbantu. Hari ini, gerakan pemurtadan banyak menggunakan pola bantuan ekonomi. Karena kesusahan akhirnya agamanya pun tergadai.
4. Menjaga muslimah. Wanita muslimah sangat menjadi incaran oleh lelaki kafir. Makanya ada salah satu pola gerakan pemurtadan "Pacari, hamili, murtadkan". Untuk itu, lelaki muslim wajib menjaga wanita muslimah. Terlebih wanita muslimah harus menjaga dirinya dari pergaulan dan memperketat diri dengan busana syar'i (menutup aurat).
5. Sikap pro-aktif umat Islam dalam memperjuangakan masalah penyimpangan dalam pola penyebaran agama (seperti: penculikan, penganiayaan, pemaksaan, hipnotis, mistik, bersembunyi atas nama kemanusiaan) kepada pemerintah agar melakukan tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku tersebut. Untuk itu, umat Islam harus senantiasa menggalang persatuan daan kesatuan demi keselamatanbersaman
6. Mewaspadai setiap gerakan yang mencurigakan dengan bersikap hati-hati. Mereka punya 1001 cara untuk memurtadkan umat Islam, jadi selalu waspada/hati-hati dengan pola-pola tersebut. Manakala menemukan sesuatu yang mencurigakan segeralah koordinasi bersama umat Islam. Jika sudah terbukti melanggar Undang-Undang yang berlaku maka biarlah hukum yang menyelesaikannya.
Chelsea 0-1 Liverpool: Raul Meireles strike hands Blues crucial defeat as Fernando Torres makes disappointing debut
Liverpool produced a stunning defensive display to record only their second victory in seven years at Stamford Bridge courtesy of a Raul Merieles strike midway through the second half.
The Reds were dogged and determined - they were certainly not going to let Fernando Torres steal all the limelight - Jamie Carragher made sure of that. Their performance was epitomised when the striker was substituted on 69 minutes.
Moments later Merieles, who is on a great run himself, scored with a strike from close range giving Dalglish's men an unlikely victory.
This match was eagerly anticipated with all the focus on one man in particular. Torres started for the Blues after his £50 million English transfer record breaking move from Liverpool.
The Spaniard had perhaps burnt bridges with Liverpool fans after announcing he had moved to a bigger club but promised that he would not celebrate if he scored maybe as a way of appeasing his former fans - but they would not have to worry about it.
Chelsea made their intentions very clear from the beginning with a very attacking line-up that would make any defence quiver, but a strikeforce that promised so much produced so very little.
Didier Drogba, Torres and Nicholas Anelka failed to force Pepe Reina into any real save of note the whole game but it was largely thanks to the back three of Martin Skrtel, Carragher and Daniel Agger.
Luis Suarez who came on and scored on his debut for the Reds against Stoke City had to remain content with starting on the bench as Dalglish kept faith with his winning formula which has seen Liverpool creep up the table into seventh, with three consecutive wins and clean sheets to boot, before this game.
But if history was anything to go by, a Reds victory at Stamford Bridge seemed unlikely with only one win since 2004.
Inevitably the first chance fell to Torres. Maxi Rodriguez clearly had not heard the news that he had moved to Stamford Bridge as he slipped a pass into his former teammate's path.
However the finish from the World Cup winner uncharacteristically lacked composure but was an early scare for the visitors.
If this was an indicator that chances in this match were going to come thick and fast the next twenty minutes put pay to that notion.
Liverpool were happy to contain Chelsea and counter attack when possible. If Dirk Kuyt’s pass had been more accurate into Raul Meireles, the away side might have created their first real opportunity.
Torres was struggling to find any joy through the middle and drifted out onto the wing where Daniel Agger unceremoniously blocked his run, much to the delight of the travelling away support, and gave away a free-kick in a dangerous position.
But the opportunity came to nothing, which summed up a disappointing opening half hour.
The game was screaming out for a goal and it nearly came for Torres after Drogba threaded a lovely through ball to him - it was first time the Blues had managed to penetrate the Reds defence but Jamie Carragher was there to put in an excellent block.
Perhaps it was fortuitous that the ball kindly fell to Steven Gerrard in the box but the captain took advantage of the good fortune and drilled a low ball across goal; Rodriguez will still be wondering how he managed to hit the bar from a few yards out with the goal gaping.
The first half was brought to a close but not before Branislav Ivanovic and Petr Cech displayed the kind of tension which was surging through the game.
A lovely cross by Martin Kelly on the right caused confusion between the pair as they went for the same ball resulting in the defender and goalkeeper squaring up to each other in a heated debate.
After the interval Chelsea had a flurry of half chances as they tried to find that elusive opener. Anelka had a couple of pot shots at goal and a Ivanovic header failed to test Reina.
The visitors looked reasonably comfortable as the Blues struggled to create any clear-cut opportunities. Torres’s face cut a frustrated figure as he was marshalled out of the game by Carragher, who was outstanding at the back for Liverpool.
It signalled the end for Torres who was replaced by Salomon Kalou on 65 minutes.
Anelka sitting slightly deeper found some space and his twenty yard shot was fired agonisingly wide but it told the story of the match for the Blues having failed to register a shot in target in 67 minutes of play.
And inevitably they were made to pay as Liverpool took the lead on 69 minutes. Gerrard ran down the wing and put in a brilliant cross which again caused confusion in the Chelsea box and Meireles was on hand to fire home from close range grabbing his fourth goal in five games.
Torres off and a goal behind: not an image many had envisioned before the game.
Florent Malouda nearly found a equaliser moments later but he was foiled by Reina who was forced into his first real save of the match.
Liverpool looked threatening on the counter attack and with 10 minutes to go they nearly doubled their lead.
Substitute Fabio Aurelio orchestrated some space in the Chelsea box he jinked onto his right foot and fired a powerful shot at Cech but the Blues shot stopper was on hand to make the save.
A Frank Lampard strike with just a few minutes to go summed up Chelsea's day as he blazed high and wide leaving Stamford Bridge disappointed and subdued.
The Reds were dogged and determined - they were certainly not going to let Fernando Torres steal all the limelight - Jamie Carragher made sure of that. Their performance was epitomised when the striker was substituted on 69 minutes.
Moments later Merieles, who is on a great run himself, scored with a strike from close range giving Dalglish's men an unlikely victory.
This match was eagerly anticipated with all the focus on one man in particular. Torres started for the Blues after his £50 million English transfer record breaking move from Liverpool.
The Spaniard had perhaps burnt bridges with Liverpool fans after announcing he had moved to a bigger club but promised that he would not celebrate if he scored maybe as a way of appeasing his former fans - but they would not have to worry about it.
Chelsea made their intentions very clear from the beginning with a very attacking line-up that would make any defence quiver, but a strikeforce that promised so much produced so very little.
Didier Drogba, Torres and Nicholas Anelka failed to force Pepe Reina into any real save of note the whole game but it was largely thanks to the back three of Martin Skrtel, Carragher and Daniel Agger.
Luis Suarez who came on and scored on his debut for the Reds against Stoke City had to remain content with starting on the bench as Dalglish kept faith with his winning formula which has seen Liverpool creep up the table into seventh, with three consecutive wins and clean sheets to boot, before this game.
But if history was anything to go by, a Reds victory at Stamford Bridge seemed unlikely with only one win since 2004.
Inevitably the first chance fell to Torres. Maxi Rodriguez clearly had not heard the news that he had moved to Stamford Bridge as he slipped a pass into his former teammate's path.
However the finish from the World Cup winner uncharacteristically lacked composure but was an early scare for the visitors.
If this was an indicator that chances in this match were going to come thick and fast the next twenty minutes put pay to that notion.
Liverpool were happy to contain Chelsea and counter attack when possible. If Dirk Kuyt’s pass had been more accurate into Raul Meireles, the away side might have created their first real opportunity.
Torres was struggling to find any joy through the middle and drifted out onto the wing where Daniel Agger unceremoniously blocked his run, much to the delight of the travelling away support, and gave away a free-kick in a dangerous position.
But the opportunity came to nothing, which summed up a disappointing opening half hour.
The game was screaming out for a goal and it nearly came for Torres after Drogba threaded a lovely through ball to him - it was first time the Blues had managed to penetrate the Reds defence but Jamie Carragher was there to put in an excellent block.
Debut to forget | Stuttering start to life at the Bridge for Torres
Liverpool should have been ahead moments later as the game suddenly sparked into the life. Perhaps it was fortuitous that the ball kindly fell to Steven Gerrard in the box but the captain took advantage of the good fortune and drilled a low ball across goal; Rodriguez will still be wondering how he managed to hit the bar from a few yards out with the goal gaping.
The first half was brought to a close but not before Branislav Ivanovic and Petr Cech displayed the kind of tension which was surging through the game.
A lovely cross by Martin Kelly on the right caused confusion between the pair as they went for the same ball resulting in the defender and goalkeeper squaring up to each other in a heated debate.
After the interval Chelsea had a flurry of half chances as they tried to find that elusive opener. Anelka had a couple of pot shots at goal and a Ivanovic header failed to test Reina.
The visitors looked reasonably comfortable as the Blues struggled to create any clear-cut opportunities. Torres’s face cut a frustrated figure as he was marshalled out of the game by Carragher, who was outstanding at the back for Liverpool.
It signalled the end for Torres who was replaced by Salomon Kalou on 65 minutes.
Anelka sitting slightly deeper found some space and his twenty yard shot was fired agonisingly wide but it told the story of the match for the Blues having failed to register a shot in target in 67 minutes of play.
And inevitably they were made to pay as Liverpool took the lead on 69 minutes. Gerrard ran down the wing and put in a brilliant cross which again caused confusion in the Chelsea box and Meireles was on hand to fire home from close range grabbing his fourth goal in five games.
Torres off and a goal behind: not an image many had envisioned before the game.
Florent Malouda nearly found a equaliser moments later but he was foiled by Reina who was forced into his first real save of the match.
Liverpool looked threatening on the counter attack and with 10 minutes to go they nearly doubled their lead.
Substitute Fabio Aurelio orchestrated some space in the Chelsea box he jinked onto his right foot and fired a powerful shot at Cech but the Blues shot stopper was on hand to make the save.
A Frank Lampard strike with just a few minutes to go summed up Chelsea's day as he blazed high and wide leaving Stamford Bridge disappointed and subdued.
Raheem Sterling - Liverpool
Not for the first time there is genuine excitement surrounding a Jamaican-born winger at Liverpool. Twenty-four years ago it was John Barnes who electrified the Kop under Kenny Dalglish. With the Scot back in charge, history could be about to repeat itself with Raheem Sterling.
The 16-year-old has risen to national prominence on the back of his interventions in last Monday's FA Youth Cup quarter-final against Southend at Anfield. From the left-wing he scored five times as he terrorised his hapless right back time and again in a 9-0 win.
The performance preceded a maiden call to the competitive first-team squad. Liverpool played Sparta Prague in the Europa League on Thursday and Sterling made the trip. He was eligible to do so only because he was on school holidays and would have become the Reds' youngest player had he featured. While he did not make the bench but he still has about three months to break that record.
Dalglish revealed that Sterling's FA Youth Cup display had no bearing on his selection for the away game in the Czech Republic and that he had been keeping a keen eye on the player for quite a while.
A fast, direct wide-man in the mould of Aaron Lennon and Arjen Robben, Sterling joined Liverpool a year ago from west London side Queens Park Rangers, where he had proved himself to be an outstanding prospect in the club's under-age system.
QPR's head of youth development Steve Gallen admits: "We always knew he was good. He had many nicknames when he played for us. One of them was simply 'The Magician'. Another was 'Raheem Park Rangers' because sometimes he would carry the team on his own.
"I moved him up to the Under 16s when he was 14 and he was the best player on the pitch. He came on as a sub against Millwall and there was this long ball from the goalkeeper. He watched it drop over his shoulder and volleyed it straight into the top corner. I was glad no scouts were there that day. This became normal.
"His ability is frightening. Balance, speed, awareness. No-one I've ever seen compares to him. He's a fantastic player and I really hope he does well."
Bright future| 16 year-old Raheem SterlingThe Reds paid only a nominal fee for Sterling, around £600,000, because he had not signed professional terms for the Hoops. The player was eager to move on to Academy surroundings and Liverpool could cater for his needs. His fee could eventually rise as high as £5m depending on his performances on Merseyside.
Sterling made an immediate impression, netting on his under-18 debut against Everton. He followed that up with an appearance with the senior squad in pre-season. Departed coach Roy Hodgson saw fit to include him for a friendly against Borussia Moenchengladbach.
Dalglish is keen to dampen the hype around Liverpool's new jewel. Speaking after calling Sterling, along with fellow academy attendees Tom Ince, Conor Coady and John Flanagan into the first-team picture, Dalglish told reporters: "You've got to be very, very responsible when you're talking about Raheem. It's fantastic for him to be involved as it is for the three other lads.
"Obviously Tom Ince has been involved before but for the four lads from the youth team it's a fantastic occasion.
"We want to make sure they feel part and parcel of the football club. They are here because they deserve to be here and maybe because of the injuries we've got at the moment it dictates that they are here.
"They've done very well but none of them will be carried away with the result the other night in the Youth Cup."
With Sterling's potential having gone viral it may prove difficult to keep him under wraps.
The 16-year-old has risen to national prominence on the back of his interventions in last Monday's FA Youth Cup quarter-final against Southend at Anfield. From the left-wing he scored five times as he terrorised his hapless right back time and again in a 9-0 win.
The performance preceded a maiden call to the competitive first-team squad. Liverpool played Sparta Prague in the Europa League on Thursday and Sterling made the trip. He was eligible to do so only because he was on school holidays and would have become the Reds' youngest player had he featured. While he did not make the bench but he still has about three months to break that record.
Dalglish revealed that Sterling's FA Youth Cup display had no bearing on his selection for the away game in the Czech Republic and that he had been keeping a keen eye on the player for quite a while.
A fast, direct wide-man in the mould of Aaron Lennon and Arjen Robben, Sterling joined Liverpool a year ago from west London side Queens Park Rangers, where he had proved himself to be an outstanding prospect in the club's under-age system.
QPR's head of youth development Steve Gallen admits: "We always knew he was good. He had many nicknames when he played for us. One of them was simply 'The Magician'. Another was 'Raheem Park Rangers' because sometimes he would carry the team on his own.
"I moved him up to the Under 16s when he was 14 and he was the best player on the pitch. He came on as a sub against Millwall and there was this long ball from the goalkeeper. He watched it drop over his shoulder and volleyed it straight into the top corner. I was glad no scouts were there that day. This became normal.
"His ability is frightening. Balance, speed, awareness. No-one I've ever seen compares to him. He's a fantastic player and I really hope he does well."
Bright future| 16 year-old Raheem Sterling
Sterling made an immediate impression, netting on his under-18 debut against Everton. He followed that up with an appearance with the senior squad in pre-season. Departed coach Roy Hodgson saw fit to include him for a friendly against Borussia Moenchengladbach.
Dalglish is keen to dampen the hype around Liverpool's new jewel. Speaking after calling Sterling, along with fellow academy attendees Tom Ince, Conor Coady and John Flanagan into the first-team picture, Dalglish told reporters: "You've got to be very, very responsible when you're talking about Raheem. It's fantastic for him to be involved as it is for the three other lads.
"Obviously Tom Ince has been involved before but for the four lads from the youth team it's a fantastic occasion.
"We want to make sure they feel part and parcel of the football club. They are here because they deserve to be here and maybe because of the injuries we've got at the moment it dictates that they are here.
"They've done very well but none of them will be carried away with the result the other night in the Youth Cup."
With Sterling's potential having gone viral it may prove difficult to keep him under wraps.
Langganan:
Postingan (Atom)